Kasus Ferdy Sambo Hari Ini
Akankah Ferdy Sambo Terseret dalam Kasus Pembunuhan Brigadir J? Pasal yang Menjerat Bharada E Menyebutkan...
Kamis 04-08-2022,10:25 WIB
Reporter: Dimas|
Editor: Dimas
Pemeriksaan Ponsel milik Brigadir J dan Irjen Ferdy Sambo diundur minggu depan--
JAKARTA, DISWAY.ID-- Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo sudah dijadwalkan akan menjalani pemeriksaan terkait laporan keluarga Birgadir J soal kasus dugaan pembunuhan berencana di kantor Bareskrim Polri, Kamis 4 Agustus 2022.
Seperti diketahui, Bharada E telah ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan dengan cara penembakan terhadap Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat.
Hal itu sebagaimana disampaikan oleh Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian, Bharada E dijerat dengan pasal berlapis.
BACA JUGA:Kuasa Hukum Brigadir J Protes! Bharada E Harusnya Dijerat Pasal 340, Kamaruddin: Ini Pembunuhan Berencana
Bahkan, Andi menjelaskan bahwa Bharada E menembak Brigadir J bukan karena membela diri.
"Tadi sudah saya sampaikan Pasal 338 juncto 55 dan 56 KUHP jadi bukan bela diri," jelas Andi Rian.
Dalam dua pasal tersebut berbunyi;
(1) Dipidana sebagai pelaku tindak pidana:
1. Mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan, dan yang turut serta melakukan perbuatan;
2. Mereka yang dengan memberi atau menjanjikan sesuatu, dengan menyalahgunakan kekuasaan atau martabat, dengan kekerasan, ancaman atau penyesatan, atau dengan memberi kesempatan, sarana atau keterangan, sengaja menganjurkan orang lain supaya melakukan perbuatan.
(2) Terhadap penganjur, hanya perbuatan yang sengaja dianjurkan sajalah yang diperhitungkan, beserta akibat-akibatnya."
BACA JUGA:Pengakuan Bharada E yang Kini Tersangka, Singgung Ada Ketakutan Brigadir J Terkait Pelecehan Istri Sambo
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Download TribunX untuk Android & iOS
Jumat, 5 Januari 2024
Jumat, 5 Januari 2024
Kamis, 4 Januari 2024
Kamis, 4 Januari 2024
Selasa, 26 Desember 2023
Jumat, 25 Agustus 2023
Jumat, 25 Agustus 2023
Kamis, 24 Agustus 2023
Selasa, 22 Agustus 2023
Selasa, 8 Agustus 2023
Selasa, 8 Agustus 2023
Selasa, 8 Agustus 2023
Selasa, 8 Agustus 2023
Enam perwira polisi yang terlibat kasus Sambo kini naik jabatan setelah menjalani sanksi, apakah ini langkah strategis Polri?
Pihak Kemenkumham menyebut pemindahan Ferdy Sambo dilakukan dengan alasan pembinaan.
Sebenarnya, sejak lama Yama Carlos ingin datang langsung melihat jalannya persidangan yang menyorot Richard Eliezer, namun terhalang karena kesibukan.
Tanggapan positif terhadap vonis yang diberikan hakim kepada Richard Eliezer alias Bharada E juga datang dari kalangan selebriti, salah satunya adalah Uya Kuya.
Majelis hakim persidangan yang diketuai Hakim Wahyu Iman Santoso akhirnya memberikan vonis hukuman mati kepada Ferdy Sambo.
Mahfud Md berharap Richard Eliezer atau Bharada E mendapatkan hukuman ringan. Dia juga memuji keberanian dalam mengungkap peristiwa sebenarnya di kasus pembunuhan Brigadir J.
Dian Adriawan menerangkan apabila seorang bawahan menjalankan perintah dari atasan yang berbohong maka anak buah tersebut tidak bisa dipidana.
Miko mengaku sudah melihat dan menerima tayangan video singkat yang merekam diduga Hakim Wahyu Iman Santoso. Video saat ini masih dalam proses penelaahan dari tim KY.
Bharada E mengaku naik ke lantai 3 rumah Saguling menggunakan tangga bersama Kuat Maruf. Saat hendak menaruh senjata steyr, di situlah Bharada E terkejut melihat banyak senjata di dalam lemari kamar Putri Candrawathi. Untuk apa ?
Putri Candrawathi menghadiri sidang kelima secara virtual karena terpapar Covid-19.
Terkait saksi yang dihadirkan, Pengacara Kuat Ma’ruf, Irwan Irawan, mengatakan akan ada 10 orang disidang hari ini. Mereka terdiri dari pihak kepolisian yang juga menjadi saksi dalam kasus obstruction of juctice.
Pada putusan sela nanti, majelis hakim akan memutuskan keberlanjutan perkara apakah diteruskan untuk masuk ke tahap pembuktian atau pemeriksaan saksi dengan menolak eksepsi penasehat hukum.
Junaedi berpendapat, proses hukum terhadap Arif Rahman dilakukan dengan cara tidak sah. Sebab, Arif Rachman diperiksa saat tengah berada dalam patsus atau penempatan khusus.
Kasus Ferdy Sambo menjadi salah satu skandal terbesar dalam sejarah penegakan hukum di Indonesia. Kasus ini tidak hanya menarik perhatian publik tetapi juga mengungkap berbagai permasalahan dalam institusi kepolisian dan sistem hukum di Indonesia. Selain itu, keterlibatan Ferdy Sambo dalam dunia judi online menambah dimensi baru pada skandal ini. Dalam artikel ini, kita akan mengulas kembali kasus ini secara mendalam, menggali kronologi kejadian, dampaknya terhadap masyarakat dan institusi hukum, hubungan dengan dunia judi, serta langkah-langkah yang diambil untuk mengatasi permasalahan yang terungkap.
Pengungkapan Keterlibatan dalam Judi Online
Selain terlibat dalam pembunuhan Brigadir J, penyelidikan lebih lanjut juga mengungkap keterlibatan Ferdy Sambo dalam dunia judi online. Penyelidikan menemukan bukti bahwa Sambo terlibat dalam operasi perjudian ilegal yang melibatkan jaringan internasional. Keterlibatan ini tidak hanya mencoreng reputasi pribadi Sambo tetapi juga memperlihatkan bagaimana jaringan perjudian dapat merasuki institusi penegak hukum.
Sambo diduga menggunakan posisinya di kepolisian untuk melindungi operasi judi online dan memastikan bahwa operasi tersebut tidak terdeteksi oleh pihak berwenang. Ia juga diduga menerima suap dalam jumlah besar dari operator judi untuk memberikan perlindungan. Modus operandi ini menunjukkan betapa korupsi dapat merusak integritas institusi hukum dan memungkinkan kegiatan ilegal berkembang tanpa hambatan.
Pengaruh Terhadap Sistem Hukum
Kasus Ferdy Sambo juga memberikan dampak pada sistem hukum secara keseluruhan. Kasus ini menunjukkan bahwa penegakan hukum di Indonesia masih memiliki banyak kekurangan, terutama dalam hal integritas dan akuntabilitas. Banyak pihak menyerukan perlunya perbaikan dalam sistem hukum, termasuk reformasi di lembaga-lembaga peradilan dan peningkatan profesionalisme aparat penegak hukum.
Kepercayaan Publik Terhadap Kepolisian
Kasus Ferdy Sambo memberikan dampak besar terhadap kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian di Indonesia. Banyak masyarakat yang merasa kecewa dan marah atas tindakan yang dilakukan oleh seorang perwira tinggi polisi, yang seharusnya menjadi panutan dalam penegakan hukum dan keadilan. Skandal ini memperlihatkan adanya penyalahgunaan kekuasaan dan korupsi di tingkat atas dalam tubuh kepolisian.
Kasus ini memicu seruan untuk reformasi dalam tubuh Polri. Pemerintah dan pihak berwenang berjanji untuk melakukan perbaikan struktural dan kultural dalam kepolisian untuk mencegah terulangnya kasus serupa di masa depan. Beberapa langkah yang diambil termasuk memperketat pengawasan internal, memperkuat sistem pengaduan masyarakat, dan meningkatkan transparansi dalam penegakan hukum.
Peran Media dan Masyarakat Sipil
Media dan masyarakat sipil memainkan peran penting dalam mengawasi dan menyoroti kasus-kasus penyalahgunaan kekuasaan. Dalam kasus Ferdy Sambo, liputan media yang intensif dan tekanan dari masyarakat sipil membantu memastikan bahwa kasus ini diusut dengan serius. Ke depan, kolaborasi antara media, masyarakat sipil, dan pemerintah perlu terus diperkuat untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas dalam penegakan hukum.
Perlunya Reformasi Berkelanjutan
Kasus Ferdy Sambo menekankan perlunya reformasi berkelanjutan dalam tubuh kepolisian dan sistem hukum di Indonesia. Perubahan struktural dan kultural yang dilakukan harus dijaga konsistensinya untuk memastikan bahwa institusi hukum dapat berfungsi dengan integritas dan keadilan. Reformasi ini memerlukan komitmen jangka panjang dari pemerintah, aparat penegak hukum, dan masyarakat.
Dampak Terhadap Masyarakat dan Institusi Hukum
Peningkatan Sistem Pengaduan Masyarakat
Sistem pengaduan masyarakat juga diperbaiki untuk memastikan bahwa masyarakat memiliki saluran yang efektif untuk melaporkan pelanggaran yang dilakukan oleh anggota kepolisian. Mekanisme pengaduan yang lebih transparan dan responsif diharapkan dapat meningkatkan akuntabilitas dan memberikan perlindungan kepada masyarakat.
Penangkapan dan Pengungkapan Fakta
Penangkapan Ferdy Sambo memicu serangkaian pengungkapan yang mengejutkan. Penyelidikan lebih lanjut mengungkap bahwa pembunuhan Brigadir J direncanakan dengan matang oleh Sambo dan beberapa anggota kepolisian lainnya. Motif di balik pembunuhan ini diduga berkaitan dengan isu pribadi dan upaya Sambo untuk menutupi pelanggaran lain yang dilakukan oleh Brigadir J.