Maria Teladan Hidup Beriman
Teladan Nyata Bunda Maria
Ternyata benar, hati yang tenang menghasilkan proses kelahiran yang berjalan lancar tanpa kesulitan.
Tidak banyak tulisan tentang Bunda Maria yang dapat kutemui di Alkitab, namun ajaran Gereja Katolik tentangnya telah berhasil membuatku mengagumi dan menaruhnya di tempat istimewa dalam hati.
Teladannya paling terasa nyata saat aku memulai babak baru dalam hidup sebagai seorang istri dan ibu. Sesaat setelah menikah, suami membawaku pindah ke kota lain dan berdua kami memulai hidup baru dengan sederhana, meninggalkan segala fasilitas orangtua yang selama ini dengan mudah kunikmati.
Kala itu, cerita kesederhanaan Bunda Maria sebagai seorang istri dari seorang tukang kayu menjadi teladan. Sikapnya yang selalu digambarkan tenang dan tulus menjalani hari-hari berhasil membuatku cepat beradaptasi dan menikmati suasana baru.
Perjalanan keteladanan Bunda Maria di dalam hidupku semakin nyata saat aku hamil. Terus terngiang-ngiang kisah bagaimana Bunda Maria amat bergembira menerima kabar kehamilannya, bahkan menganggap kabar itu sebagai sebuah sukacita besar meski ia belum bersuami. Mual, muntah, badan pegal-pegal dan beban berat di perut yang membuatku cukup sulit beraktivitas seperti biasa, jadi terasa ringan karena aku mengadopsi sukacita Bunda Maria atas kehamilan. Apalagi bila kusadari bahwa kehamilan adalah sungguh sebuah anugerah, mengingat banyaknya pasutri yang belum dikaruniai keturunan.
Aku berhasil melalui masa-masa kehamilan dengan sangat baik dan menyenangkan tanpa satupun cerita buruk. Rasanya pujian Bunda Maria yang sering kudengar, "Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya" (Lukas 1:46) juga mulai menjadi pujianku kepada Tuhan.
Saat menjelang kelahiran pun tiba. Saat itu, orangtua dan mertua atau sanak saudara lain tak ada yang bisa mendampingi. Hanya aku, suami dan para medis saja yang mempersiapkan kelahiran. Rasa takut dan khawatir sempat hadir karena ini adalah pengalaman pertamaku. Namun lagi-lagi kisah Bunda Maria menjadi penyemangat yang dapat menenangkan. Aku teringat bahwa Bunda Maria secara tiba-tiba harus melahirkan di sebuah kandang hewan, tanpa bantuan para medis. Kisah itu berhasil menyemangatiku. Aku yang melahirkan di ruang bersalin sebuah rumah sakit yang bersih, didampingi oleh para medis berpengelaman, sudah selayaknya bisa tenang tanpa keraguan apapun.
Tiba-tiba rasanya Malaikat Gabriel juga datang kepadaku dan berkata, "Jangan takut, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah" (Lukas 1:30). Dan ternyata benar, hati yang tenang menghasilkan proses kelahiran yang berjalan lancar tanpa kesulitan.
Ternyata perjuangan belum berakhir. Beberapa saat setelah kelahiran suasana mencekam datang. Aku mengalami pendarahan dan bayiku tak sadarkan diri karena paru-parunya terinfeksi air ketuban. Dua minggu kami menjalani perawatan, setiap saat ucapan Bunda Maria "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu" (Lukas 1:38) menjadi doa dan sumber kekuatanku.
Setelah kegentingan itu berlalu, aku memilih menjalani peran sebagai menjadi ibu rumah tangga sepenuhnya yang memberikan hampir 100% perhatianku pada suami, anak dan kebutuhan rumah. Keputusan ini kuambil sebagai ungkapan syukur atas karunia besar yang Tuhan berikan kepadaku, sebagai sebuah persembahan hidup sebagaimana apa yang sudah Bunda Maria contohkan. Teladan ini kudapat dari Bunda Maria yang dalam beberapa cerita yang kubaca selalu setia dan tulus melayani Santo Yosef, Yesus dan bahkan para murid Yesus. Pun setiap kali aku merasa lelah, Bunda Maria menjadi tempat mengadu sekaligus menimba kekuatan baru.
Ya, sosok Bunda Maria sungguh nyata hadir menemani keseharianku sebagai seorang istri dan ibu.
Penulis: Reta Alacoque (retagalih.phe)
Bunda Maria. Semua umat Katolik pastinya mengenal dan mengimani sosok Bunda Maria karena ia adalah ibu dari Sang Juruselamat yang diutus ke dunia. Bunda Maria mulai ikut turut ambil bagian dalam karya penyelamatan Allah ketika ia diserahkan tugas oleh Allah melalui Malaikat Gabriel yang menyampaikan kabar kepada Bunda Maria bahwa ia akan mengandung dan melahirkan Sang Juruselamat yang harus ia beri nama Yesus.
Sikap keteladanan Bunda Maria sama seperti Pesawat yang berusaha untuk tetap bertahan walaupun banyak rintangan di udara seperti angin kencang, hujan badai, dan sebagainya agar bisa mengantar penumpang ke tempat tujuan dengan selamat. Bunda Maria juga tetap teguh dan berserah diri kepada Allah atas segala gejolak yang ia alami dalam hidupnya dan menyimpan serta merenungkan semua permasalahan dalam hatinya karena ia tidak mau orang lain merasakan penderitaan yang ia rasakan. Bunda Maria berusaha memikul semua bebannya sendiri dengan tetap teguh dan tabah dalam melalui semua penderitaan yang ia rasakan, terutama saat ia mengikhlaskan Putranya untuk disalibkan demi menebus dan menghapuskan segala dosa umat manusia. Walaupun hatinya teriris karena melihat penderitaan yang dialami oleh Putranya dalam jalan salib menuju Golgota, tetapi ia tetap tegar dan berusaha bangun untuk menghantar dan menemani Putranya untuk menunaikan tugas-Nya sebagai Sang Juruselamat hingga Ia wafat, bangkit, dan diangkat ke Sorga. Seluruh hidup Bunda Maria diabdikan untuk mewujudkan karya penyelamatan Allah dan ia selalu berserah diri kepada kehendak Tuhan dengan berkata: "Terjadilah padaku menurut perkataan-Mu".
Keistimewaan Bunda Maria yang saya teladani dalam hidup melalui karya keselamatan Allah adalah sikap ketaatan dan keteguhan terhadap tugas yang diberikan Allah walaupun banyak sekali cobaan dan gejolak yang ia hadapi dalam hidupnya dan selalu berusaha untuk menyimpan segala permasalahan yang ada di dalam hatinya.
Terkadang saya malah mengeluh dalam melaksanakan suatu tugas atau saat menghadapi permasalahan yang tidak bisa saya lewati terutama dalam menjalani hidup panggilan saya untuk menjadi seorang imam. Untuk menjadi seorang imam tidaklah mudah karena harus melewati proses yang cukup panjang terdiri dari masa formatio, masa studi, dan masa pastoral yang dimaksudkan untuk melatih para formandi agar bisa mengolah diri dan berkembang menjadi pribadi yang baik dalam segi rohani, intelektual, dan sosial pelayanan sehingga bisa menghasilkan para calon imam yang berkualitas dan bermutu. Terkadang saya terombang-ambing di dalam gejolak dan pergulatan yang saya alami dalam hidup sehingga saya sering ragu-ragu dalam melangkah dan mengambil keputusan karena takut akan mengambil keputusan yang salah. Seharusnya saya bisa mengambil keputusan dan terus melangkah maju walaupun banyak pergulatan dan gejolak yang saya hadapi karena semuanya itu diberikan oleh Tuhan untuk menguatkan dan meneguhkan iman saya kepada-Nya. Saya harus bisa berserah diri seluruhnya kepada Tuhan sama seperti yang dilakukan oleh Bunda Maria dalam melaksanakan tugas yang diberikan Allah kepada-Nya sebab semua yang saya hadapi dan alami telah diatur sedemikian rupa oleh Tuhan untuk mencapai suatu tujuan yang ingin Ia capai. Saya harus tetap teguh dan yakin bahwa Tuhan tidak akan pernah meninggalkan umat-Nya yang senantiasa berseru dan berserah diri kepada-Nya. Saya juga harus tetap berusaha untuk bangun kembali bila saya terjatuh sama seperti Bunda Maria yang selalu bangkit dan bangun kembali saat menghadapi suatu permasalahan agar saya bisa terus melangkah maju untuk menjalani hidup panggilan saya dengan baik dan lancar dengan penuh sukacita dan kegembiraan sehingga saya bisa mencapai cita-cita yang ingin saya gapai yaitu untuk menjadi seorang imam.
Ya Bunda Maria, doakanlah saya kepada Putra-Mu agar saya bisa mengarungi samudera hidup ini dengan penuh sukacita dan kegembiraan karena saya yakin dan percaya bahwa engkau dan Putramu selalu mengiringi dan melindungi langkah kaki saya dalam menjalani segala lika-liku kehidupan yang saya miliki untuk mencapai cita-cita yang ingin saya gapai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Humaniora Selengkapnya
Bunda Maria merupakan sosok yang sangat penting dalam agama Katolik, dan juga menjadi inspirasi bagi umat Kristiani di seluruh dunia. Bunda Maria menjadi teladan bagi kita semua dalam kesabaran, kepercayaan, dan pengabdian kepada Tuhan. Dalam kesederhanaannya, Maria mengajarkan kita untuk merendahkan diri dan selalu siap melayani sesama dengan penuh kasih sayang.
Bunda Maria adalah sosok yang sangat penting dalam agama Katolik, ia dianggap sebagai ibu rohani bagi seluruh umat Kristiani. Bunda Maria dikenal sebagai sosok yang penuh kasih sayang, kesabaran, kelembutan, dan kekuatan, serta merupakan salah satu contoh teladan bagi setiap orang yang mengikuti ajaran Kristus. Siapa yang mau menjadi pengikut Yesus dan bagaimana menjadi pengikut-Nya teladanilah bunda Maria karena di dalam hidup bunda Marialah tergambar dengan sempurna seorang pengikut Yesus Kristus.
Bunda Maria tidak hanya menjadi ibu Yesus Kristus, namun juga menjadi ibu rohani bagi seluruh umat Katolik dan umat manusia pada umumnya. Sebagai ibu rohani, Bunda Maria selalu siap membantu setiap orang yang membutuhkan bantuan, pertolongan, atau perlindungan. Bunda Maria menjadi sumber kekuatan bagi umat Kristiani dalam menghadapi tantangan dan kesulitan dalam hidup.
Bunda Maria menjadi teladan bagi umat Kristiani dalam menjalani hidupnya. Dalam kisah perjumpaan dengan kerabatnya, Elisabet, bunda Maria mengungkapkan keagungannya dan memuliakan Tuhan sebagai "sang penyelamat" dalam nyanyiannya yang terkenal, Magnificat. Nyanyian ini mengandung pesan penting tentang kebesaran Tuhan, pengampunan-Nya, dan kekuasaan-Nya atas alam semesta.
Selain itu, Bunda Maria juga dikenal sebagai pelindung dan penghibur bagi umat Kristiani dalam saat-saat sulit. Banyak orang yang mengalami kesembuhan atau keajaiban lainnya setelah berdoa kepada kepada Allah melalui perantaraan Bunda Maria. Ia menjadi tempat berlindung bagi mereka yang membutuhkan bantuan dan pertolongan.
Dalam tradisi Katolik, Bunda Maria dihormati sebagai Perawan Maria, yang artinya ia adalah seorang yang selalu mempertahankan kesucian jiwanya dan tidak pernah mengalami dosa asal. Penghormatan ini dilakukan dalam bentuk doa-doa dan persembahan-persembahan, seperti misa dan ziarah ke tempat-tempat suci yang dipersembahkan untuk Bunda Maria.
Bunda Maria adalah sosok yang sangat penting dalam agama Katolik, dan menjadi inspirasi bagi umat Kristiani di seluruh dunia. Bunda Maria menjadi teladan bagi kita semua dalam kesabaran dalam menanggung penderitaan, kepercayaan yang mendalam kepada Tuhan, dan pengabdian tanpa pamrih kepada Tuhan.
Dalam kesederhanaannya, Bunda Maria mengajarkan kita untuk merendahkan diri dan selalu siap melayani sesama dengan penuh kasih sayang. Sebagai Bunda Penolong, Bunda Maria selalu siap membantu setiap orang yang membutuhkan, dan menjadi penghibur dan pelindung bagi umat Kristiani di seluruh dunia yang sedang berziarah menuju Bapa.
Catechism of the Catholic Church, 971.
Pope Francis, General Audience, December 12, 2018.
Lihat Sosbud Selengkapnya
Rm. Siprianus Soleman Senda, PrAlumnus Fakultas Filsafat Universitas Katolik Widya Mandira Kupang
TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID - Menjadi pribadi pelaksana sabda Tuhan mengandaikan adanya iman. Berlandas pada imanlah seorang pelaksana sabda mampu mewujudkan kehendak Tuhan dalam hidupnya. Iman adalah sikap percaya dan bergantung sepenuhnya pada kekuatan Allah yang menyelamatkan. Dalam perspektif Paulus, kekuatan Allah yang menyelamatkan itu adalah Injil, dan Injil itu adalah Yesus Kristus, sang kabar gembira yang datang dari surga.
Maria sebagai seorang beriman menanggapi tawaran kasih Allah dengan sikap kooperatif. Rencana Allah mewujudkan penebusan manusia dengan menjadi manusia melalui Maria, diterimanya dengan sikap iman dan ketaatan total. Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataanmu. Demikianlah yang dikatakannya kepada malaikat Gabriel (Luk 1:38).
Iman Maria kepada Allah membuat ia siap dan mau melaksanakan apa yang dikehendaki Allah atas dirinya. Sabda Tuhan diterimanya dalam seluruh dirinya dan dilaksanakannya dalam seluruh hidupnya. Sang Firman yang kekal (Yoh 1:1), menjadi manusia dalam dan melalui Maria. Misteri inkarnasi itu terwujud sepenuhnya karena ketaatan imannya yang total kepada kehendak Allah. Dengan demikian Maria menjadi pribadi pelaksana sabda yang luar biasa. Kekuatan imannya dan ketaatannya melaksanakan sabda merupakan teladan kristiani yang tetap relevan sepanjang sejarah Gereja.
Dalam ungkapan jiwanya melalui kidung indah, Maria menyanyikan pujian kepada Allah yang menunjukkan kasih setia melalui seorang hamba yang hina dina. Dia yang kecil dan sederhana dipilih oleh Allah untuk melaksanakan tanggung jawab raksasa demi keselamatan manusia. Karya agung Allah ditanggapi dengan rendah hati dan ketaatan iman oleh kaum kecil dan sederhana. Sebaliknya kaum berkuasa yang angkuh dan menutup diri pada Tuhan, dijungkirbalikkan ke dalam kehampaan makna. "Orang yang berkuasa diturunkannya dari tahta, yang hina dina diangkatnya." (Luk 1:52). Pengangkatan yang hina dina ini adalah tindakan revolusioner Allah untuk menyelamatkan manusia dari dosa dan maut. Manusia hina dina yang beriman diangkatNya menjadi Putri Pilihan untuk mengandung dan melahirkan Firman yang menjadi manusia. Firman kekal yang ada di surga tinggi, turun ke dunia dan menjadi manusia (Yoh 1:14). Santo Agustinus menegaskan hal ini dalam pernyataannya, "Allah menciptakan manusia tanpa manusia, tetapi Allah menebus manusia tidak tanpa manusia." Maria menjadi sosok seorang manusia pilihan Allah yang percaya dan siap melaksanakan sabda Tuhan. Dan karena iman dan ketaatannya itu, Elisabet menyebutnya "berbahagia". "Sungguh, berbahagialah dia yang telah percaya, sebab firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan terlaksana." (Luk 1:45).
Maria diangkat ke surga setelah kematiannya. Itulah pahala atas kesediaannya menjadi ibu Tuhan Yesus. Ganjaran sepadan dari kemurahan hati Allah akan Putri Pilihan yang sungguh beriman dan taat melaksanakan kehendak Allah. Pengangkatannya ke surga adalah buah dari pengangkatannya di bumi. Dia percaya dan memasrahkan diri untuk diangkat menjadi ibu yang mengandung dan melahirkan Penebus bagi dunia. Assumptanya di bumi adalah kasih karunia Allah yang berkenan padanya untuk melaksanakan rencana akbar penebusan manusia. Dan Maria dalam ketaatan imannya melaksanakan tuntas sabda Tuhan kepadanya.Dari gambaran figur Maria yang demikian berdasarkan Injil Luk 1:39-56, kita dapat merenungkan dan meneladani Maria dalam beberapa aspek.Pertama, Maria tokoh iman. Maria adalah contoh orang beriman yang kokoh pada Tuhan. Ia percaya sungguh akan Allah. Seluruh hidupnya melantunkan iman kokoh yang terpelihara dan terolah baik. Meskipun iman itu harus melalui ujian berat berupa "sebilah pedang akan menembus jiwamu", sebagaimana diramalkan Simeon (Luk 2:35). Pedang itu adalah sengsara dan wafat Yesus, buah tubuhnya sendiri. Bahkan dalam situasi genting itu, Maria tidak goyah iman. Ia tetap percaya bahwa sabda Tuhan akan terlaksana padanya. Kebangkitan Yesus menjadi mahkota sukacitanya usai jiwanya ditembus pedang penderitaan salib Putranya. Kita belajar dari Maria untuk memiliki iman yang kokoh. Seberat apapun tantangan hidup, iman adalah kekuatan yang menyanggupkan kita untuk bertahan karena kita percaya Allah tetap menyertai dan menopang kita. Pada waktunya Dia bertindak dan kitapun mengalami sukacita paska dalam kehidupan kita.
Kedua, Maria adalah pribadi yang taat. Dia menerima apapun kehendak Allah atas dirinya dengan sikap taat dengan rendah hati. Orang yang rendah hati biasanya akan taat pada kebenaran. Tetapi orang yang angkuh cenderung tidak taat pada kebenaran. Maria memberi contoh bagaimana bersikap rendah hati di hadapan Tuhan dan taat pada kehendakNya. Ketaatan Maria menjadi model ketaatan kita pada kebenaran sabda Tuhan.
Ketiga, Maria menjadi pribadi pendengar dan pelaksana sabda yang setia. Seluruh hidupnya didasarkan pada sabda Tuhan. Apalagi setelah Sang Sabda itu menjelma menjadi manusia dalam rahimnya. Ia setia mendengarkan dan melaksanakan sabda Tuhan. Dalam momen-momon krusial ia merenungkan sabda Tuhan, mengolah setiap perkara dalam hatinya dan memutuskan untuk setia mengikuti kehendak Tuhan. Itulah sebabnya Yesus memuji ibuNya sendiri dan menjadikannya teladan ketika bersabda, "IbuKu dan saudara-saudariKu ialah mereka, yang mendengarkan firman Allah dan melaksanakannya" (Luk 8:21). Kita belajar dari Maria untuk menjadi pribadi pendengar dan pelaksana sabda. Itu berarti sabda Tuhan menjadi inspirasi dan pedoman utama untuk hidup sejati. Mendengarkan dan melaksanakan sabda adalah spiritualitas hidup kristiani yang sejati. Menghayatinya mengungkapkan jatidiri kristiani, yakni pribadi kitabiah atau menjadi Injil yang hidup.Santa Maria Assumpta, doakanlah kami. Amin
Hari Raya Tritunggal Mahakudus Bacaan: Kel. 34:4b-6.8-9, 2Kor. 13:11-13; Yoh. 3:16-18 Hari Minggu ini kita merayakan Hari Raya Tritunggal...
Masih ingatkah kita akan dialog Yesus, Maria dan murid yang dikasihi-Nya di bawah kaki salib? Kala itu, Yesus berpesan kepada Maria: “Ibu, inilah anakmu” dan kepada muridnya: “Inilah Ibumu”. Dialog singkat namun sarat makna itu meneguhkan hubungan Maria dan murid-murid Yesus. Sejak itu, “murid itu menerima Ibu Yesus dalam rumahnya”.
Hari ini kita memperingati peringatan wajib Santa Perawan Maria, Bunda Gereja. Di balik setiap kesuksesan seorang anak tentu ada sosok yang mendidiknya. Sabda Yesus sungguh menjelaskan hal ini di mana Maria telah ditunjuk untuk menjadi Ibu kita: “apa yang diajarkan Gereja tentang maria berakar dalam iman terhadap Kristus, dan sekaligus menjelaskan Iman akan Kristus” (KGK 487). Maka, kita pun sebagai Gereja meneladani Maria yang sungguh dengan setia menerima sabda Allah (Fiat mihi secundum Verbum Tuum) dan melahirkan Yesus Kristus. Bersama Bunda Maria, jemaat perdana berkumpul dan berdoa di saat Roh Kudus turun atas mereka (Pentakosta).
Bunda Maria memberikan teladan sebagai bunda Gereja. Kesetiaan imannya terbukti dalam mengikuti Yesus dalam peristiwa sengsara dan wafat-Nya di kayu salib. Tugas Maria terhadap Gereja berasal dari “persatuannya dengan Kristus”. Gereja Katolik menghormati Bunda Maria sebagai Bunda Gereja dalam tatanan rahmat.karena teladan “iman, harapan dan kasihnya dalam mengobarkan jiwa-jiwa” [KGK 968]. Maka marilah kita secara pribadi juga menempatkan Maria sebagai Bunda kita dan Bunda Gereja yang mengantar kita pada Putra-Nya Tuhan kita Yesus Kristus.
Allah Bapa di Surga terima kasih atas bimbingan Roh Kudus-Mu yang menunjukkan sosok teladan iman yang luar biasa dalam diri Santa Perawan Maria. Semoga kami dapat meneladaninya dalam mengikuti Yesus, Tuhan dan pengantara kami.
Tidak terasa saat ini kita sudah memasuki bulan Oktober 2014 yang merupakan bulan Maria. Kita semua giat berdoa Rosario baik di lingkungan maupun di komunitas rohani lainnya. Lantas apa dan bagaimana keteladanan Bunda Maria ? Hal ini merupakan tema dalam pertemuan Persekutuan Doa Pembaharuan Karismatik Katolik ( PDPKK ).
Pertemuan PD PKK St. Albertus Agung pada hari Senin tanggal 6 September 2014 ini di Aula Gereja dengan pembicara Bapak Haryanto dari Shekinah membahas tentang keteladan Bunda Maria. Sekitar 50 peserta PD PKK ini menyimak dengan serius apa yang dijelaskan oleh pembicara tentang keteladanan Bunda Maria ini.
Keteladan Bunda Maria sungguh banyak sekali namun antara lain adalah sebagai berikut :
Dalam kesempatan ini Bapak Haryanto berkenan mendoakan secara khusus kepada para peserta yang terbeban dengan segala persolan di dalam kehidupan ini. Beberapa peserta satu persatu maju dan didoakan secara khusus. Sebuah kesempatan yang sangat bagus.
Persekutuan Doa ini diselengggarakan rutin setiap Senin jam 19.30 WIB di Aula Gereja St. Albertus Agung dan terbuka buat umat yang rindu untuk mendengarkan firman dan menyembah Tuhan. Bagi kaum muda tersedia PD OMPKK Lumen Dei yang diselenggara ditempat dan waktu yang sama setiap Hari Jumat kecuali Jumat pertama. Sedangkan untuk anak – anak tersedia PD Kids Nicolaus yang diselenggarakan setiap hari Rabu sore jam 18.30 WIB di Tisano Studio Harapan Indah BB No. 10 Kota Harapan Indah.
Di Stasi Harapan Indah ada beberapa kelompok kategorial dan PD PKK ini hanya salah satu bagian dari kelompok kategorial di Stasi Harapan Indah. Salah satu perintah Tuhan kepada kita adalah berkomunitas. Mari kita berkomunitas dan silahkan bebas memilih dari beberapa komunitas yang ada di Gereja kita.