Pesawat Garuda Pakai Masker

Pesawat Garuda Pakai Masker

Saat ini, Garuda Indonesia telah "memakaikan" dua livery masker pada Airbus A330-900 Neo dan Boeing B737-800NG.

TELUKKUANTAN - Masyarakat Riau, khususnya Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) patut bangga dengan Jailani Siddiq. Desainer muda yang memenangkan kompetisi Fly Your Design Through the Sky yang diselenggakan oleh maskapai Garuda Indonesia.

Rasa bangga dan kagum disampaikan langsung oleh Pjs Bupati Kuansing Roni Rakhmat. Ia mengaku salut dengan prestasi yang ditorehkan Jailani. Tentunya, mengharumkan nama Riau, khususnya Kuansing di kanca nasional.

"Bangga, salut. Anak-anak daerah tak kalah dengan anak kota. Ini bukti anak daerah bisa bersaing," ujar Pjs Bupati Roni, Jumat (6/11/2020) di Telukkuantan.

Jailani merupakan putra daerah Kuansing, kelahiran Kotobaru Kecamatan Singingi Hilir, 21 Juni 1988. Kini, ia menetap di Jakarta yang bekerja sebagai Art Director.

Dikatakan Pjs Bupati Roni, prestasi gemilang yang ditorehkan Jailani harus menjadi motivasi bagi anak-anak Kuansing. Sehingga, akan lahir Jailani - Jailani baru dalam bidangnya masing-masing.

"Untuk Jailani, jangan cepat berpuas diri. Terus berkarya, bikin bangga bangsa Indonesia," ucap Pjs Bupati Roni.

Garuda Indonesia melaksanakan kompetisi ini dalam rangka menggalakkan gerakan Ayo Pakai Masker, sebagai mensosialisasikan pentingnya memakai masker di tengah pandemi Covid-19.

Karena itu, Pjs  Roni mengajak seluruh masyarakat Kuansing semakin disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan, terutama pakai masker.

"Pakai masker sangat penting untuk menjaga diri sendiri dan orang lain. Karena saking pentingnya, pesawat saja pakai masker. Nah, sekarang maskernya buatan orang Kuansing. Tentu kita harus bangga dengan cara pakai masker," ujar Pjs Bupati Roni sambil tersenyum.

Untuk diketahui, maskapai nasional Garuda Indonesia yang didukung oleh Yayasan Artha Graha Peduli telah meluncurkan desain mask livery atau livery pesawat dengan masker pada tanggal 12 Oktober 2020.

Karya Jailani bertajuk Indonesia Pride akan menjadi mask livery pada armada B737-800 NG. Desain mask livery ini mengangkat tema kebanggaan atas kekayaan ragam budaya dan pesona alam Indonesia antara lain dengan menampilkan motif Barong Bali, simbol eksotisme candi, ikon fauna khas Indonesia - komodo serta berbagai representasi kekayaan budaya dan pesona alam nasional lainnya.*

Jakarta, CNBC Indonesia - Garuda Indonesia mengkampanyekan pentingnya warga memakai masker untuk memutus rantai penyebaran covid-19. Belum lama ini Garuda memperkenalkan desain baru pesawatnya, dengan memaskerkan moncong pesawat Boeing 777-300ER.

Direktur Utama Garuda Indonesia (Persero) Irfan Setia Putra mengatakan pesan yang ingin disampaikan adalah "Pesawat saja pakai masker, masak Anda tidak?" katanya kepada CNBC Indonesia TV, Rabu (16/12).

Ia mengatakan cara kampanye kita bukan soal produk atau yang lainnya, tapi juga meningkatkan kepercayaan masyarakat khususnya pengguna maskapai garuda bahwa layanannya aman dan nyaman.

"Tapi kita ingin menyatakan terbang dengan garuda anda akan aman dan nyaman. Bahwa distancing itu penting dari layanan kita juga mengosongkan bangku sebelah penumpang yang terisi," lanjutnya.

Ia cukup menyambut baik aturan pemerintah yang ingin melakukan rapid test Antigen dan PCR sebelum melakukan perjalanan menggunakan pesawat. Walaupun tentu akan ada risiko pembatalan tiket pesawat yang sudah dilakukan dari terbitnya aturan ini.

Foto: Garuda Indonesia Luncurkan Livery Pesawat "bermasker" (Dok. Garuda Indonesia)

Garuda Indonesia Luncurkan Livery Pesawat "bermasker" (Dok. Garuda Indonesia)

"Kita sebagai BUMN juga Fokus pada penyelamatan bangsa. Urusan bisnis tidak penting dibicarakan saat ini. Sekarang yang penting penyelamatan bangsa," katanya.

Selain itu pihak dan jajaranya juga terus memberikan informasi mengenai makanan yang disajikan perusahaan dan kondisi serta perawatan pesawat yang sudah mengikuti protokol kesehatan.

Saksikan video di bawah ini:

Video: Ini Pesan Khusus Prabowo Untuk Dirut Garuda yang Baru

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Garuda Indonesia telah mengimplementasikan ketentuan terbaru terkait dengan pelonggaran protokol kesehatan.

Kini penumpang tidak perlu lagi menggunakan masker saat berpergian dengan pesawat Garuda Indonesia.

Hal ini merujuk pada kebijakan pemerintah yang tertuang dalam Surat Edaran Kementerian Perhubungan Nomor 16 Tahun 2023 Tentang Protokol Kesehatan Pelaku Perjalanan Orang Dengan Transportasi Udara Pada Masa Transisi Endemi Covid-19.

Baca juga: Mulai Hari Ini, Naik KRL Commuter Line Tidak Wajib Pakai Masker

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, ketentuan diperbolehkan tidak menggunakan masker ini ditujukan untuk penumpang yang dalam kondisi sehat.

Namun, jika penumpang dalam keadaan tidak sehat atau beresiko Covid-19, maka tetap dianjurkan memakai masker dan turut dianjurkan menjaga jarak atau menghindari kerumunan orang untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19.

"Dengan diberlakukannya SE Kemenhub tersebut, saat ini Garuda Indonesia siap mengimplementasikan penyesuaian protokol kesehatan pada layanan penerbangan khususnya terkait dengan aturan penggunaan masker bagi penumpang," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (12/6/2023).

Baca juga: Daftar 6 Transportasi Umum yang Penggunanya Boleh Lepas Masker

Melalui penerapan kebijakan tersebut, awak kabin yang bertugas juga akan mulai mengimplementasikan peniadaan penggunaan masker secara bertahap mengacu pada ketentuan protokol kesehatan yang berlaku.

Dia mengungkapkan, tentunya berbagai penyesuaian penerapan prokes di masa transisi endemi ini akan dilakukan secara bertahap.

Hal ini dilakukan dengan mengkaji kebutuhan penyesuaian layanan masyarakat di tengah masa adaptasi normalisasi layanan di masa transisi endemi.

"Kesiapan penerapan penyesuaian prokes melalui optimalisasi berbagai lini layanan ini menjadi upaya kami untuk senantiasa menghadirkan pengalaman penerbangan yang aman dan nyaman bagi seluruh pengguna jasa melalui sinergitas bersama berbagai stakeholder penerbangan baik dalam prosedur pre flight, in flight hingga post flight," tuturnya.

Baca juga: Kebijakan Wajib Pakai Masker Dihapus, AP II: Dapat Mengakselerasi Pertumbuhan Trafik

Dok PT Garuda Indonesia

PATADaily.id - Maskapai nasional Garuda Indonesia pada Kamis (1/10/2020) bertempat di Hangar 2 GMF AeroAsia secara resmi meluncurkan livery khusus yang menampilkan visual masker pada bagian depan (hidung) pesawat Airbus A330-900 Neo yang merupakan livery masker pesawat pertama yang ada di Indonesia.

Peluncuran livery masker pesawat ini merupakan bagian dari dari dukungan Garuda Indonesia terhadap program edukasi pemerintah melalui gerakan "Ayo Pakai Masker".

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra menyampaikan, “Sebagai national flag carrier, Garuda Indonesia senantiasa berkomitmen untuk terus mendukung berbagai upaya yang dilaksanakan Pemerintah dalam mencegah penyebaran COVID-19 yang salah satunya dilakukan melalui kampanye gerakan Ayo Pakai Masker”.

"Menjadi kebanggaan tersendiri bagi kami menjadi maskapai penerbangan nasional pertama di Indonesia yang menampilkan livery khusus pesawat dengan masker. Hal ini juga sejalan dengan komitmen dan keseriusan kami dalam mengedepankan aspek keselamatan dan kenyamanan para penumpang di masa adaptasi kebiasaan baru - khususnya dalam memastikan bahwa seluruh protokol kesehatan terimplementasikan secara optimal dan konsisten pada semua lini operasional penerbangan," ujar Irfan dalam siaran pers yang diterima patadaily.id.

“Kami menyadari bahwa upaya pencegahan penyebaran pandemi COVID-19 tentunya memerlukan dukungan penuh dan peran aktif berbagai pihak. Kiranya dengan dengan upaya yang kami lakukan tersebut dapat turut meningkatkan kesadaran masyarakat akan penerapan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya melalui penggunaan masker," jelas Irfan.

Irfan memaparkan, "Adapun total pesawat yang akan menggunakan  livery bermasker tersebut adalah sebanyak 5 armada yang akan melayani rute penerbangan domestik maupun rute penerbangan internasional, termasuk antara lain destinasi penerbangan Singapura dan Jepang".

Sementara itu,  Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Erick Thohir mengungkapkan apresiasinya terhadap inisiatif yang dijalankan Garuda Indonesia tersebut.   ”Apresiasi setinggi-tingginya dari Komite kepada Garuda Indonesia yang ikut berperan aktif mensosialisasikan penggunaan masker dengan cara yang unik. Rencananya selain di dalam negeri, akan juga ada rute yang ke luar negeri. Hal ini sangat baik, agar masyarakat dunia juga tahu, bahwa Indonesia menomor satukan penanganan kesehatan,” ungkap Erick.

Selain penggunaan masker, Garuda Indonesia secara konsisten juga terus memastikan protokol kesehatan berjalan optimal pada seluruh lini operasional penerbangan diantaranya melalui prosedur pengaturan jaga jarak antar penumpang ( physical distancing), penggunaan alat pelindung diri (APD) bagi crew yang bertugas, penyediaan makanan dalam wadah sekali pakai ( mono use) dan penyajian dengan tanpa kontak erat, kegiatan disinfeksi kabin pesawat yang dilakukan secara rutin serta melalui edukasi terhadap penumpang terkait sistem filtrasi udara di pesawat yang mampu menyaring debu, partikel dan virus hingga mencapai 99,97 persen.

Lebih lanjut dalam rangka mengoptimalkan kampanye penggunaan masker tersebut, Garuda Indonesia menyelenggarakan kompetisi desain livery masker pesawat bertajuk "Fly Your Design Through The Sky" yang dilaksanakan sepanjang bulan Oktober 2020.

Melalui gelaran kompetisi tersebut, Garuda Indonesia turut memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menampilkan hasil kreativitas dan desain livery masker pesawat melalui platform media sosial yang nantinya desain masker livery terbaik akan dipilih untuk dapat digunakan Garuda Indonesia pada pesawat lainnya.

Adapun informasi lebih lanjut terkait kompetisi desain masker untuk livery Garuda Indonesia dapat diakses melalui kanal sosial resmi Garuda Indonesia, Instagram @garuda.indonesia, Twitter @IndonesiaGaruda @GarudaCares, Facebook Garuda Indonesia, dan Website di garuda-indonesia.com. (Gabriel Bobby)

Choose your cookie preferences

WINGSMO.com uses cookies and similar tools that are necessary to enable your purchases from WINGSMO, to improve your shopping experience and to provide our services. Further information can be found in our data protection regulations.

Privacy settings Accept cookies Accept all cookies

Bisnis.com, JAKARTA - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) mulai memberlakukan kebijakan terbaru terkait dengan pelonggaran protokol kesehatan. Masyarakat kini tidak perlu menggunakan masker saat bepergian menggunakan maskapai ini.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan pencabutam persyaratan penggunaan masker ini mengacu pada pada kebijakan Pemerintah yang tertuang dalam Surat Edaran (SE) Kementerian Perhubungan No. 16 Tahun 2023 Tentang Protokol Kesehatan Pelaku Perjalanan Orang Dengan Transportasi Udara Pada Masa Transisi Endemi Covid-19.

“Sesuai dengan ketentuan dari Kemenhub tersebut para penumpang Garuda Indonesia yang dalam keadaan sehat diperbolehkan untuk tidak menggunakan masker,” jelas Irfan dalam keterangan resminya, Selasa (13/6/2023).

Sesuai ketentuan SE Kemenhub tersebut, jika penumpang dalam keadaan tidak sehat atau berisiko Covid-19, maka tetap dianjurkan memakai masker. Penumpang juga  dianjurkan menjaga jarak atau menghindari kerumunan orang untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19. Kebijakan tersebut melengkapi berbagai Ketentuan pelaku perjalanan bagi perjalanan orang dengan transportasi udara di masa transisi endemi Covid-19.

Melalui penerapan kebijakan tersebut, awak kabin yang bertugas juga akan mulai mengimplementasikan peniadaan penggunaan masker secara bertahap mengacu pada ketentuan protokol kesehatan yang berlaku.

Irfan melanjutkan, penyesuaian penerapan protokol kesehatan di masa transisi endemi akan dilakukan perseroan secara bertahap. Hal ini dilakukan dengan mengkaji kebutuhan penyesuaian layanan masyarakat ditengah masa adaptasi normalisasi layanan dimasa transisi endemi.

"Kesiapan penerapan penyesuaian prokes melalui optimalisasi berbagai lini layanan ini menjadi upaya kami untuk senantiasa menghadirkan pengalaman penerbangan yang aman dan nyaman bagi seluruh pengguna jasa melalui sinergitas bersama berbagai stakeholder penerbangan baik dalam prosedur pre flight, in flight hingga post flight”, jelas Irfan.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II Muhammad Awaluddin mengatakan, pencabutan penggunaan masker dan persyaratan vaksin booster diharapkan menjadi salah satu faktor yang akan mengakselerasi pertumbuhan pergerakan penumpang pesawat.

Awaluddin mengatakan, pertumbuhan jumlah pergerakan penumpang di bandara-bandara AP II sebenarnya sudah terlihat sebelum adanya surat edaran tersebut. Namun, penerapan regulasi terbaru ini dinilai akan meningkatkan dinamika pergerakan masyarakat.

"Ini bagus buat pertumbuhan penumpang di sektor penerbangan," kata Awaluddin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk akan menerapkan aturan baru terkait pelonggaran protokol kesehatan. Salah satunya, penumpang pesawat Garuda Indonesia tidak diwajibkan memakai masker.

Adapun kebijakan ini menyusul setelah Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menerbitkan Surat Edaran (SE) Kementerian Perhubungan No. 16 Tahun 2023 Tentang Protokol Kesehatan Pelaku Perjalanan Orang Dengan Transportasi Udara Pada Masa Transisi Endemi Covid-19.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan dengan diberlakukannya SE Kemenhub saat ini Garuda Indonesia siap mengimplementasikan penyesuaian protokol kesehatan pada layanan penerbangan khususnya terkait dengan aturan penggunaan masker bagi penumpang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di mana sesuai dengan ketentuan dari Kemenhub tersebut para penumpang yang dalam keadaan sehat diperbolehkan untuk tidak menggunakan masker," kata Irfan, dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (12/6/2023).

Meski demikian, sesuai ketentuan SE Kemenhub tersebut, jika penumpang dalam keadaan tidak sehat atau berisiko COVID-19 tetap dianjurkan memakai masker serta turut dianjurkan menjaga jarak atau menghindari kerumunan orang demi mencegah terjadinya penularan.

Melalui penerapan kebijakan tersebut, awak kabin yang bertugas juga akan mulai mengimplementasikan peniadaan penggunaan masker secara bertahap, mengacu pada ketentuan protokol kesehatan yang berlaku.

"Tentunya berbagai penyesuaian penerapan prokes di masa transisi endemi ini akan kami lakukan secara bertahap dengan mengkaji kebutuhan penyesuaian layanan masyarakat di tengah masa adaptasi normalisasi layanan di masa transisi endemi", terang Irfan.

Irfan menambahkan, kesiapan penerapan penyesuaian prokes ini menjadi salah satu upaya Garuda Indonesia untuk senantiasa menghadirkan pengalaman penerbangan yang aman dan nyaman bagi seluruh pengguna jasa melalui sinergitas bersama berbagai stakeholder penerbangan baik dalam prosedur pre flight, in flight hingga post flight.

"Di tengah semakin meningkatnya mobilitas penumpang yang terepresentasikan melalui angka pertumbuhan penumpang yang menunjukkan outlook positif, tentunya penyesuaian ketentuan protokol kesehatan di masa transisi endemi COVID-19 akan kami jalankan secara cermat," kata Irfan.

"Termasuk dengan secara konsisten memperhatikan perkembangan situasi COVID-19 yang tidak dapat dipungkiri telah membentuk kebiasaan baru masyarakat dalam bermobilitas", sambungnya.